Selama ini kreativitas menjadi hal yang terus diteliti oleh para ahli.
Kerap muncul pertanyaan mengapa orang ini lebih kreatif dibanding yang lainnya.
Kita sering menjumpai orang yang mampu menulis novel, puisi, atau membuat karya-karya
lainnya dengan membutuhkan waktu yang berbeda-beda.
Pada tahun 1940an, Guilford mengembangkan model kecerdasan manusia
yang kemudian dipakai beberapa ahli sebagai dasar untuk meneliti keativitas
anak. Variabel yang diginakan meliputi perbedaan berpikir konvergen dan
divergen. Berpikir konvergen bertujuan untuk menemukan satu jawaban yang benar
yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang kurang kreatif.
Pada kenyataannya, orang-orang kreatif lebih berpikir secara divergen tanpa
terikat pendapat umum lainnya. Dasar inilah yang membuat seorang ilmuan Roger W
Sperry dari California Institute of Technology pada tahun 1960an memperkenalkan
perbedaan antara ortak kanan dan kiri. Otak kiri digunakan untuk berfikir konvergen
dan otak kanan untuk divergen. Dengan demikian, kreativitas dapat dikembangkan,
khususnya sejak dini pada masa kanak-kanak.
Peran Lingkungan
Pada dasarnya, setiap orang memiliki potensi
kreatifitas tersendiri. Potensi tersebut bergantung pada lingkungan dimana
mereka tinggal. Oleh kareana itu, anda sebagai orang tua juga harus menciptakan
lingkungan yang mendukung kreatifitas anak Anda.
Seorang konsultan senior di Propotenzia
psycology & HR Consultant, Lina, memaparkan beberapa ciri-ciri anak kreatif
seperti sellau ingin tahu, memiliki minat yang sangat luas, percaya diri,
berani beropendapat, spontan, berjiwa petualang, dan berani mengambil resiko.
Sedangkan anak yang cerdas memiliki ingatan yang baik, mudah menangkap
pelajaran, dan cepat mendapatkan problem solving.
Terkadang kreativitas muncul saat kita tidak
sedang melakukan pekerjaan yang ditekuni kareana otak terus bekerja mengolah
informasi yang sudah diterimanya. Jadi, pastikan anak dalam kondisi ceria
dengan emosi yang stabil untuk membangun kemampuan kreativitasnya.
Temperamen
Sehubungan dengan daya kreativitas anak, sifat
yang temperamen juga masih sering mempengaruhi. Ada
tiga jenis temperamen yang umum terjadi yaitu easy going, slow to warm, dan
difficult. Anak yang easy going umumnya ceria dan mudah bergaul
dengan sesama teman. Sedangkan anak dengan sifat slow to warm
memerlukan waktu lebih untuk bisa akrab dengan yang lain. Berbeda dengan sifat
temperamen yang difficult dimana biasanya anak dengan sifat ini mudah
sedih, marah, dan cengeng. Jadi, orang tua harus membantu anak untuk
mengembangkan diridari sifat temperamennya.
Langkah-langkah
Langkah awal
yang harus dilakukan orang tua adalah menerima dan menghargai semua keunikan
anak. Anak yag kreatif juga didukung dari suasana keluarga yang memberi
kebebasan pada anak. Selain itu, orang tua juga harus selalu mendorong anak
untuk mengkomunikasikan apa yang menjadi keinginannya.
Perlu diingat
pula, anak yang kreatif biasanya juga tumbuh dari jiwa orang tua yang kreatif
yang selalu mengajak anak untuk melakukan aktivitas-aktivitas baru seperti
memasak, jalan-jalan kemuseum, memperbaiki mainan, dan membuat barang kerajinan
tangan.
0 komentar:
Posting Komentar